Thursday 24 January 2013

Cara menyimpan obat dan jangka waktu penyimpanan obat


v  Bagaimana cara menyimpan obat?

Masa penyimpanan dari semua jenis obat adalah terbatas, hal ini disebabkan karena lambat laun obat akan terurai secara kimiawi akibat pengaruh cahaya, udara, dan suhu. Akhirnya khasiat obat akan berkurang.
Tanda2 Kerusakan Obat. Kadangkala kerusakan pada obat terlihat dengan jelas, misalnya bila larutan bening  menjadi keruh, dan bila warna suatu krem berubah sama sekali ataupun berjamur.  Namun pada umumnya proses kerusakan obat tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Bentuk dan bau obat tidak berubah, namun kadar zat aktifnya ternyata sudah banyak berkurang, atau lebih buruk lagi bila sudah terurai dengan membentuk zat2 beracun. Kemunduran zat aktif hanya dapat ditentukan dengan analisa di laboratorium. Berdasarkan aturan internasional, kadar zat aktif dalam suatu sediaan diperbolehkan menurun sampai maksimal 10%, jika lebih dari 10% dianggap terlalu banyak dan obat harus dibuang.
Aturan Penyimpanan Obat. Untuk memperlambat terjadinya proses penguraian, maka sebaiknya obat disimpan di tempat yang sejuk dalam wadah asli dan terlindung dari lembab dan cahaya (jangan letakkan di kamar mandi), dan hendaknya disimpan ditempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak2. Obat resep tertentu harus disimpan di lemari es dan persyaratan ini selalu dicantumkan pada kemasan obatnya (mis. Insulin). Berikut ini cara2 penyimpanan obat yang benar:
-       Simpan obat dalam kemasan asli dan dalam wadah tertutup rapat.
-       Simpan obat pada suhu kamar dan terhindar dari sinar matahari langsung atau seperti yang tertera pada kemasan.
-       Simpan obat di tempat yang tidak panas atau tidak lembab karena dapat menimbulkan kerusakan.
-       Jangan menyimpan obat bentuk cair dalam lemari pendingin agar tidak beku, kecuali jika tertulis pada etiket obat.
-       Jangan menyimpan obat yang telah kadaluarsa atau rusak.
-       Jauhkan dari jangkauan anak2.
v  Berapa lama obat dapat disimpan?
Jangka waktu penyimpanan:
Tab/kap: 3 tahun
Salep/pasta (tube): 3 tahun
Serbuk/tabur: 1 tahun
Pil taruh: 1 tahun
Krem/jel (tube): 6 bulan
Larutan tetesan: 6 bulan
Suspensi: 6 bulan
Salep mata: 6 bulan
Salep/pasta (pot): 6 bulan
Cairan untuk kulit: 6 bulan
Tetes telinga: 6 bulan
Tetes/semprot hidung: 3 bulan
Krem (pot): 3 bulan
Tetes/bilasan mata: 1 bulan
Dalam sediaan obat umumnya dibubuhi zat pengawet yang berfungsi merintangi pertumbuhan kuman dan jamur. Akan tetapi bila wadah sudah dibuka, maka zat pengawet pun tidak dapat menghindarkan rusaknya obat secara keseluruhan. Apalagi bila wadah sering dibuka tutup, sebagaimana misalnya dengan tetes mata, atau mungkin bersentuhan dengan bagian tubuh yang sakit, misalnya, pipet tetes mata, hidung atau telinga.
Oleh karena itu obat hendaknya diperlakukan dengan seksama, yaitu setelah digunakan/dimakan wadah obat perlu ditutup kembali dengan baik, juga membersihkan pipet/sendok ukur dan mengeringkannya.

1 comment: